Aku berlagak biasa Dalam malam-malam sebelumnya Aku bagai membisu Di malam ini malam ramadan (katanya) Entah kegundahan ini hadir sebagai apa Mendobrag dalam menuju sukma Ada semacam resah gumamku Membuatku menjadi ragu Bukankah sore tadi masih biasa Aktifitas yang hanya menunggu senja Canda-tawa yang itu itu juga Pikiran yang busuk-busuk sisa Tiba-tiba aku ingin bersamamu Kasihku Memeluk mendamaikan prasangkaku Aku hanya ingin berdua saja Aku hanya minta Kau dengar Bukankah kata guruku Engkau maha mendengar Dengarkanlah meski kau anggap lucu Toh untuk soal beragama aku masih sangat lugu. 25 Juni 2015