Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2017

Biarku Pendam Sendiri

Biarku pendam sendiri murung dukaku Kusampaikan pada malam  Namun ia menolak dan mengirimkan bulan Lalu kucoba ceritakan kepada bulan Namun ia diam saja hingga sampai embun datang Embun aku ingin bercerita  Namun embuh justru mengirimkan angin Dingin mulai masuk ke rongga-rongga tubuhku Mengingatkanku pada masa anak-anak dulu  Tiba-tiba aku sangat rindu rumah Diluar sana tak begitu bersahabat Kita akan cepat mudah dikecewakan  Dibandingkan, lalu disingkirkan Aku ingin menyatu saja dengan tanah Namun ternyata justru dia menolakku keras Dia berkata, kau harus terima kenyataan Karena berani hidup justru lebih satria kasihku Bersabarlah. Sekitar bulan Mei 2017

Kau Dalam Tanda Tanya

Kita tak pernah menyadari bila dia akan hadir kapanpun dia mau Ketika pertama kali kita mengahabiskan waktu bersama Sebenarnya aku takut, takut bahwa kau hanya penasaran saja terhadapku  Lalu hari berganti kau begitu sangat menarik di mataku Senyumanmu, kacamatamu, lemulainya tubuhmu  Semakin membuatku terjebak dalam kegelisahan Kau juga kerap hadir di waktu-waktu tertentu  Menari-nari indah bak kupu-kupu Bermain betah di setiap sisi ingatanku Namun kadang kau begitu menjengkelkan Selepas itu, lalu kau terbang, kau menjauh  Kau hanya menyisakan tanda tanya Kau juga kadang memuakan Ku usir kau, namun kau selalu datang kembali dalam keadaan yang berbeda Membuatku terlena Jatuh dalam kubangan samudra angan       Apakah kau merasakan hal yang sama? Jika ia maka resahku tidak sendirian  Setidaknya aku merasa ada teman Ditengah ketidakkaruan hidupku saat ini. 26 April 2017

Apakah Aku Jatuh Cinta?

Menyebalkan rasa ini terus menggerutu Biarku pendam saja, pikirku Namun ia terus memberontak Meski menolak dengan segala daya Nyatanya aku kalah Aku benci saat-saat seperti ini, sungguh benci Saat lamunan menggambatkan seseorang Saat diam tiba-tiba saja hadir dalam ingatan Saat jari-jari ini ingin menanyakan kabar Saat mata juga tak mau diajak bersabar Nampaknya aku terperangkap  Dengan guyonan teman-teman  Yang justru semakin hari semakin nyata Bukan ku tak mau hanya saja aku takut Takut kembali jatuh (cinta) dan kembali merana Ahhhh,,, aku benci saat-saat seperti ini.  Singosari 23 April 2017

Cintaku, Cinta yang Biasa

Cintaku cinta yang biasa Bukan seperti legenda Rama Sinta Cintaku cinta yang biasa Jika rindu datang Penawarya sesederhana berjumpa Cintaku cinta yang biasa Bukan pengobral janji atas segala Cintaku cinta yang biasa Tak melulu soal pengorbanan Ini hanya soal memberi kedamaian Cintaku cinta yang biasa Jika dibadingkan dengannya Cintaku tak berarti apa-apa Cintaku cinta yang biasa  Tak usah diperjuangkan Kalau mau, mari berjalanlah bersama. 20 April 2017

Hujan Malam Ini

menerobos hayal menginginkan kedamaian tepat sekali hujan turun pada malam ini mereka menari-nari riuh dalam bungkus memori ada yang bertanya tentang ini namun aku atak bisa menjawab Pertanda apa ia datang atau hanya sekedar memancing memori kelam dengan segala jerit sair-sair setan ohhh hujan masuklah ke kamar gerak langkah pikiran namun buntu mengungkung akan kau ragu biasa, kembali kebiasa sudah lenyapkan saja lalu matikan.  Singosari 2017