Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2017

Katanya Kau Mencintaiku

Katanya Kau Mencintaiku Katanya kau mencintaiku Aku sapa saja kau merasa terganggu Katanya kau mencintaiku Tapi tak pernah kau pedulikan tentangku Kau hanya memandangiku dari kejauhan Tanpa benar-benar mau untuk mengenal Kau hanya mengamati aku Tanpa ada niat untuk masuk lebih dalam Kau marahi mereka yang mendekati aku Apakah kau cemburu buta? Sementara kau pun berlagak layaknya orang biasa Kau kelewat aneh sekarang Kalau kau benar-benar mencintaiku Coba lululantahkan aku Buat aku berlutut di hatimu Apakah kau pernah menunjukan itu? Tidak, tidak sama sekali Justru yang sering kau tunjukan adalah kau ingin melepasku Atau aku yang belum paham caramu mencintaiku? 28 Mei 2017

Aku Ada Sebotol Bir Untukmu

Aku ada sebotol bir untukkmu Minumlah, ini bisa membuat hangat dan menghilangkan kesepianmu Minuman ini juga bisa menghilangkan bebabmu meski hanya sesaat Tak apalah, aku tahu kau butuh ini sekarang Sementara teman-temanmu sekarang jauh darimu Orang yang kau suka juga sedang bercumbu dengan orang lain Kau tak punya siapa-siapa sekarang Kau sunyi, dingin, dan sekarat Kau sekarang menjadi pecundang Tak ada yang mau dekat denganmu apalagi memelukmu Tapi tidak untuk bir ini Dia mau mendekapmu mesra Mendengarkan keluh-kesahmu Beda dengan manusia-manusia itu, termasuk juga kamu. 25 Mei 2017 

Malam itu

Malam itu kita melihat bintang bersama Di temani silir angin dan suara malam yang semakin sunyi Kita menikmati lampu kota dari ketinggian Kita sama-sama melihat damai Menurunkan kesombongan kita Bahwa nyatanya kita bukan siapa-siapa Meski untuk soal ekspresi kau begitu datar Namun malam itu aku tahu kau pun merasakan hal yang sama Kau rindu kedamaian Kau rindu perilaku yang menenangkan Sayangnya itu hanya sebentar Besok rutinitas harus kita kerjakan Kita akan sulit menemukan malam seperti ini lagi Tapi dari situ aku yakin kau bisa diajak untuk berjuang Mendepaklah peluk aku lebih kencang Aku tak kan kemana-mana Baturaden 24 Mei 2017

Aku Iri Kepadamu (hujan)

Malam ini kau turun seakan tak biasa  Kau menurunkan kebimbangan di dalam kedamaian Kau membuat orang membuka tabir cemas Tapi kau juga bisa membuat orang tidur dengan nyaman Ada beberapa makna dari jatuhnya dirimu malam ini Yang pertama kau dijatuhkan  Dan yang kedua kau sengaja menjatuhkan diri Sungguh kadang kau di luar dugaan  Kau tak perlu permisi untuk hadir Kau bisa semaunya sendiri  Alangkah aku iri kepadamu hujan Cipaku 7 Mei 2017

Jangan Menghindari Hujan

Orang-orang memang aneh Mereka katanya merindukan hujan Namun setelah hujan turun malah mereka caci Gara-gara hujan nih pakaianku jadi basah Gara-gara hujan nih aku jadi terlambat ke kampus Gara-gara hujan nih aku jadi malas ke luar Berarti mereka tidak benar-benar mencintainya Hanya mulutnya saja, tindakanya tidak Nyatanya mereka menyesali hujan yang tak kunjung reda Manusia memang banyak yang seperti itu Manusia memang sudah terlatih untuk berpura-pura Manusia memang pintar untuk berkeliat Bukankah hujan barangkali jawaban yang selama ini mereka rindukan Belajarlah dari hujan Dia akan tetap datang baik diminta maupun tidak Dia akan tetap datang tak peduli disukai maupun tidak Dia akan tetap menyirami hati-hati manusia yang gersang Sudahlah tidak usah pikirkan orang yang tidak menyukaimu Waktu dan pikiranmu sudah cukup dibuang dengan sia-sia Bukankah lebih baik jika kita curahkan perhatian kepada orang-orang ini Kepada orang-orang yan

Untuk Anakku Bila Kelak Ada yang Mencintaimu

Nak, kelak kalau ada orang yang mencintaimu Hargai dia,  meski kau tak mencintainya Nak, kelak kalau ada orang yang mencintaimu Belajarlah cinta darinya, kau akan temukan cinta yang lain dari biasanya Nak, ketika dia masih saja mencintaimu Terima sajalah karena dicintai itu lebih baik Sebab kau takkan pernah akan merasakan pahitnya penolakan Tak usahlah kau mengejar-ngejar apa yang kau mau Nyatanya jodoh bukan melulu soal suka Namun oleh keadaan yang serba pas Apakah kalau kau hidup dengan orang yang kau cintai, terus hidup akan sempurna Tidak juga nak, banyak orang yang awalnya saling cinta Namun berakhir dalam kubangan air mata. Ingat-ingat lah nak, apa yang ku katakan hari ini Nyatanya yang kau butuhkan hanya laki-laki yang bertanggung jawab Dan kau tak perlu juga untuk repot-repot mencintainya Kelak kau akan lebih butuh laki-laki yang menghadirkan kepastian Bukan laki-laki yang membawamu terbuai dalam romansa cinta belaka Percaya saja de

Jadilah Biasa, Itu saja

Kau tak harus sekolah tinggi-tinggi  Jika keangkuhanmu juga masih meninggi Kau juga tak perlu jadi pekerja keras Jika pekerjaanmu masih jauh dari kata ikhlas Kau juga tak perlu mencintaiku  Jika karena soal cinta kau masih mengaku-aku Jadilah biasa, meski keberadaanmu tak dirasa Kau tahu angin? Dia bisa datang memberi lalu kemudian pergi begitu saja Kau juga harus belajar mendinginkan seperti dia  Kau juga harus kenal air  Belajarlah juga darinya, sebab dia bisa sangat menenangkan dahaga Kau tak perlu lah ikut-ikutan seperti mereka  Ingat, kita begitu kecil.  Buat apalah membesar-besarkan diri Kau juga tak perlu merasa paling benar Apa, kau katakan itu prinsip? Ingat, bukankan itu hanya soal sudut pandang Yang aku ingin, jadilah biasa Meski kita harus tersingkir  Meski kita harus direndahkan Meski kita sering dikecewakan  Atau mungkin kita malah diasingkan Bukankah kita masih bisa bergandeng tangan berdua Masih bisa bercerita dengan nada pelan Masih tak kala