Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2017

Ketika Aku Ingin

Ketika aku ingin menjadi kuat Maka Dia memberiku cobaan Agar diriku menjadi kuat Ketika aku ingin menjadi seorang penyabar Maka Dia meberiku cacian Agar diriku menjadi seorang penyabar Ketika aku ingin bahagia Maka Dia membereriku kesengsaraan Agar supaya aku tahu nikmat dari buah kebahagiaan Ketika aku ingin sukses Maka dia mengajariku pengorbanan Agar aku tahu makna dari sebuah arti kesuksesan Ketika aku ingin kaya maka Dia memberiku kemiskinan Agar aku bisa merubah keadaan Ketika aku rindu perdamaian Maka Dia memberiku perbedaan Agar aku bisa mengolah emosi yang ada. Ketika aku ingin keramaian Maka Dia memberiku kesepian Agar aku bisa menjadi pribadi yang tenang. Singosari 28 Februari 2017

Ada Semacam Resah

Ada semacam resah di jiwa Memeluk erat deretan rasa Aku tak ingin membuat puisi Justru karena semakin terisi (rindu) Kita sama-sama melewati malam ini sendiri Karena tadi kita sama-sama tersulut emosi Mudah-mudahan ini bisa menjadi bekal di hati Hati yang sama saling mengisi Meski jelas aku begitu memuakan Kadang menjadi semaunya sendiri Beri aku waktu Tak minta banyak, hanya berikan saja Berikan saja sekuat batasmu Setelah itu terserah Dirimu (tuhan). 14 Juni 2015

Saat Ini Bersemi

Kala mengalun rendah suara deru malam Bawaku seakan kembali arungi Tunas malam yang telah bersemi Memberi warna dalam ruang hatiku Indah dan tenang Bingkai hari yang terlewati Membekas sebagai gambaran pagi Kala tawa riang canda Berbalut riuh rendah suara tangis pilu Ada satu makna yang tersirat Dalam petualangan hariku Waktu telah jauh berlari Meninggalkan setiap kenangan yang terpaku di sana Tapi di saat seperti ini masih ada cara Untuk kembali bermain bersamanya Sembari mengalunkan lagi lagu rindu itu Tertanam dan tak akan terlupa Tentang sebuah pokok hijau Dalam cerita hariku Saat ini Des 14

Senyum Setengah Tujuh

Tak banyak cara untuk melihatmu Yang malu, lugu sampai senyum palsu Ada banyak hal yang terlihat lucu Dipagi hari yang hanya milikku Hanya disenyum setengah tujuh Aku bisa melihatmu Melihat tanpa canggung meski sedikit malu-malu  Setelah itu semua menjadi biasa  Dengan rutinitas yang hanya itu-itu saja Mengajar yang katanya untuk anak bangsa Ahhh padahal ini kelewat biasa Toh kita bukan dewa  Kita manusia biasa yang rentan kecewa Tenang saja semua akan kembali kebiasa  Karena besok kita akan kembali berjumpa Disenyum setengah tujuh yang tak terduga Yang tak semua orang bisa menikmatinya 2017

Hujan Hari Ini

Hujan hari ini berirama kerinduan dan kenangan Banyak hal yang akhirnya terlupakan Banyak hal yang masih saja mendekap ingatan Cinta-cinta masa lalu yang penuh kenakalan Pilihan-pilihan masa muda yang penuh perjuangan Hari ini masih sama seperti kemarin, rindu yang itu-itu juga Dunia ini masih sama seperti kemarin, perang yang itu-itu saja Indonesia ini masih sama seperti kemarin, politik yang busuk-busuk sisa Hujan hari ini membawa air yang entah dari mana Mungkin dari sebongkah es di suatu tempat di kutub utara Mungkin dari gelombang pasang samudera Hindia Mungkin dari hulu-hulu sungai yang konon katanya dari surga Mungkin juga dari air matamu, yang entah menangisi siapa Hujan hari ini menyuburkan tanda tanya Tentang Agama yang selalu dijadikan tangga kuasa Juga tentangnya yang selalu dijadikan topeng dan senjata Sedang tingkah dan laku selayaknya orang kafir saja Membunuh tanpa kenal siapa, asal berbeda paham dengannya Mencaci tanpa pedulikan muka, asal partainy

Salah Alamat

Dengan nafas terbata-bata aku mulai lemas Dengan mata sayu menggambarkan bahwa aku lelah Semoga saja tidak terjadi apa-apa Biarkan semua menjadi baik Kasian manusia hidup sudah membawa penderitaan Ditambah lagi cobaan-cabaan untuk menaikan derajat Sepi aku merasa sendiri Kosong aku merasa merana Roda nasib membutaku harus kuat Memikul beban yang teramat berat Aku hanya seorang pemalas Aku tak punya saudara  Aku bukan manusia hebat Cobaan ini mungkin salah alamat Singasari 1 Februari 2017