Kala hujan tak kunjung reda
Aku kembali merana
Bosan dengan tembok tembok penyekat kamar
Lalu aku putuskan untuk keluar saja
Hujan tak kunjung reda
Tak mengapa, biarku nikmati belaianmu
Sengaja tak ku pakai mantel
Agar kau lebih bisa mendekapku
Lebih mesra, lebih mesra dari sebelumnya
Kau menyatu sembariku mengamati lampu kota
Semua terlihat biasa saja
Abang nasgor masih berjualan tepat di depan pintu masuk
Pak penjangga sekolahku masih sibuk dengan barang dagangannya
Hujan tak pernah bermakna mungkin bagi mereka
Kecuali bagi kita yang ribed dengan alasan
Termasuk dengan alasan hujan.
Purwokerto, 14 Desember 2015
Comments
Post a Comment