Skip to main content

Bahasa Orang tua dan anak


( Oleh Agus prasetio )

Orang tua dari mata seorang anak merupakan sosok yang sangat berharga, terlepas dari beliau banyak kekurangan ataukah tidak, beliau tetap merupakan sosok yang hebat, kehebatnya tidak mungkin bisa terlukiskan bahkan oleh lukisan paling bagus yang pernah di ciptakan manusia di dunia ini, orang tua adalah guru pertama saat seseorang terlahir di dunia dia yang mengajarkan tentang kita untuk bisa berbicara sampai akhirnya bisa bersikap.
Melihat realita sekarang banyak diantara orang tua dan anak yang tidak akur selaknya seperti hubungan antara orang tua dan anak?apa yang sebenarnya terjadi itu menjadi sebuah pertanyaan yang sangat fundamental untuk itu marilah kita sedikit merenungkan sejenak akan itu semua dipandang dari kedudukan kita sebagai seorang anak,
Menerut saya komunikasi menjadi hal yang sangat penting bagi terciptanya keadaan yang harmonis antara orang tua dan anak, bila seseorang terbiasa untuk bercerita kepada orang tua entah itu persoalaan apapun pasti setiap masalah akan bisa teratasi karena doa dari orang tua adalah doa dari segala doa yang paling mujarab di dunia ini, jelas berbeda cara komunikasi orang tua dan anaknya karena memang banyak faktor yang mempengaruhi itu semua salah satunya adalah factor pendidikan, tidak semua orang tua mengerti akan bahasa yang kita sampaikan terkadang kita sering menjumpai kenyataan sehari-hari sebenarnya maksud kita baik namun karena cara penyampaian yang salah orang tua menangkap bahwa, itu adalah hal yang salah, karena alasan itu penting bagi kita untuk mengerti dan belajar mengenai bahasa orang tua  supaya kita mudah untuk melangkah, namun yang perlu kita yakini bahwa setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya untuk bahagia melebihi kebahagiaan mereka hidup di dunia ini ketika memang orang tua hidup dalam kekurangan pasti tidak mungkin orang tua berfikiran dan menginginkan kelak anak-anaknya akan bernasib sama seperti mereka, mulai sekarang sebelum terlambat karena memang hidup di dunia ini tidak bisa ditebak apa yang terjadi besok, minta maaflah dan mulai bangun komunikasi dengan orang tua entah apapun kegiatan kita  diceritakan ketika kita pulang nanti, mulai dari aktifitas kita dikampus,tentang pengalaman, tentang cinta tentang mimpi yang kita sering sombongkan bila semua itu bisa terkomunikasikan dengan baik pasti orang tua akan bangga dan selalu mendoakan guna kelancaran dan keberhasilan anak-anaknya.
terkadang kita sering meremehkan tentang ini semua dan mengangap ini semua merupakan hal yang tidak penting dan kita sering menonjolakan sifat egois kita bahkan kita bisa hidup bahagia didunia ini tanpa peran orang tua, itu adalah salah besar, saya katakan salah besar  walupun mungkin orang tua tidak bnyak beperan dan tidak sehebat para guru-guru kita tetapi beliau berdua selalu mendoakan yang terbaik bagi kita doa mereka selalu mengiringi setiap detak langkah kaki anak-anaknya melangkah
Jangan pernah menyalahkan keadaan orang tua kita, mungkin sering kita membandingkan keadaan orang tua kita dengan teman kita yang keadaan taraf ekonminya diatas kita, atupun dengan sisi harmonisasi kelurga, hidup itu jangan pernah menyalahkan masa lalu dan latar belakang keadaan”  dan hidup adalah perjuangan yang panjang sahabat. kita harus tetap ingat itu, jadikan orang tua kita bangga melahirkan kita, bila kita sering membandingkan mengapa kita tidak mencoba menciptakanya sendiri untuk kelak bisa menjadi orang besar yang suatu saat nanti bisa membahagiakan orang tua kita, orang besar adalah orang yang keberadaanya selalu dirindukan dan kehidupanya bisa bermanfaat bagi orang lain….

Comments

Popular posts from this blog

Majalah Banyumasan Ancas

Majalah ANCAS adalah majalah bulanan. ANCAS merupakan majalah pertama di wilayah Banyumas yang menggunakan bahasa Jawa Banyumasan. Terbitnya majalah ANCAS dilatarbelakangi oleh keprihatinan para pendiri ANCAS atas fenomena semakin hilangnya bahasa Banyumasan sebagai ciri khas budaya Banyumas yang cablaka, terutama dikalangan anak-anak muda Banyumas. Berdirinya majalah ANCAS tak lepas dari peran “orang-orang” Yayasan Sendang Mas. Organisasi ini pernah membidani transformasi Sekolah Menengah Karawitan Indonesia Banyumas menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3. Setelah mengawal sekolah ini hingga berstatus negeri, salah satu anggota, Ahmad Tohari ngotot mempertahankan lembaga tersebut. Dia mengusulkan untuk menerbitkan sebuah media guna membantu pemerintah melestarikan bahasa dan sastra daerah. Atas prakarsa orang-orang tersebut, mereka kemudian melakukan musyawarah untuk merintis penerbitan media cetak dengan menggunakan bahasa Banyumasan dalam format majalah yang terbit

Sejarah Desa Gerduren

Sejarah desa Gerduren tidak bisa dilepaskan dengan sejarah lengger di desa tersebut, pada zaman dahulu kira-kira tahun 1813 daerah Gerduren digunakan sebagai tempat penggembala kerbau dari hulu sampai hilir sepanjang luas daerah tersebut, dahulu daerah tersebut dialiri oleh Sungai Tajum. Karena daerahnya sangat subur dekat dengan aliran sungai, maka penguasa Pasir Luhur pada saat itu, R. Tumenggung Tejakusuma memanfaatkan daerah tersebut untuk menggembala kerbau dan mengembangbiakannya, yang bertugas merawat dan mengawasi di daerah tersebut bernama Mbah kasut, orang asli dari Pasir Luhur. Pada awalnya Mbah Kasut di daerah tersebut hidup sebatang kara karena merasa kesepian namun tugas itu tidak mungkin untuk ditinggalkan sebagai bentuk pengabdian kepada penguasa setempat, maka beliaupun memanggil istri dan saudara-saudaranya untuk tinggal di daerah tersebut, orang pertama yang menginjakan kaki di desa tersebut menurut cerita yang berkembang di masyarakat adalah Mbah Kasut. Aktiv

Bila Tiba Waktu Berpisah

Di bawah naungan langit biru dengan segala hiasannya yang indah tiada tara Di atas hamparan bumi dengan segala lukisannya yang panjang terbentang Masih kudapatkan dan kurasakan Curahan  rahmat dan berbagai ni'mat Yang kerap Kau berikan Tapi bila tiba waktu berpisah Pantaskah kumemohon diri Tanpa setetes syukur di samudera rahmat-Mu Di siang hari kulangkahkan kaki bersama ayunan langkah sahabatku Di malah hari kupejamkan mata bersama orang-orang yang kucintai Masih kudapatkan dan kurasakan Keramaian suasana dan ketenangan jiwa Tapi bila tiba waktu berpisah Akankah kupergi seorang diri Tanpa bayang-bayang mereka yang akan menemani Ketika kulalui jalan-jalan yang berdebu yang selalu mengotori tubuhku Ketika kuisi masa-masa yang ada dengan segala sesuatu yang tiada arti Masih bisa kumenghibur diri Tubuhku kan bersih dan  esok kan lebih baik Tanpa sebersit keraguan Tapi bila tiba waktu berpisah Masih adakah kesempatan bagiku Tuk membersih