Saat
itu jarum jam sudah menunjukan pukul 24.00. bertanda malam sudah larut bahkan
pagi sudah mulai memaksa untuk menyingkirakan kehendak malam , ada hal yang tak
biasa di malam ini, biasanya kularutkan malam hanya sekedar nonton TV, jalan-jalan
dan bermain disalah satu kantor majalah daerah Banyumas (Ancas), ada yang tanya
ngapain katanya? baiklah saya jawab nunut (numpang) online. Hehe. Sudah hampir
1 Bulan saya tak menulis. kebiasaan yang sejenak tersingkirakan karena alasan
kesibukanku, yang baru saja melepas masa
lajangku (sebagai mahasiswa), cieh… udah
banyak yang patah hati tadi, ketika para kaum hawa membaca “melepas masa
lajang”. Hehehe… tenang-tenang saya masih lajang kok. Akhir-akhir ini saya
lebih suka menghabiskan waktu dengan bermain, mungkin sejenak terlena dengan
kebebasan atau apa lah namanya yang jelas saya sedang menikmati masa-masa ini.
Sedikit
cerita di malam ini adalah tentang ketakutan menghadapi masa depan, apa lagi
pada masa-masa seusia saya, kata kuncinya adalah takut (tanda kutip), baiklah
mari mulai bercerita tentang cinta, kegalauan dan kesengsaraan, hahaha….
bahasanya terlalu alay lah yah?ciyus miapah?musolah buat loe?hahaha… Sudah
sudah kembali ke rasa takut tadi. Kata teman saya sebut saja namanya Bayu (bukan
nama sebenarnya), kata dia, takut itu identik dengan setan, sebut saja hantu
jeruk purut, pocong bohay, pocong kesurupan, suster ngesot dll. Loh kok jadi
kaya judul film2 hantu Indonesia yang aneh-aneh itu yah?hahaha…parah pemikiran
Bayu nih, mungkin dia sudah tersugesti dengan banyaknya nonton film2 begituan,
tak apa lah masih untung dari pada dia tersugestinya dengan film2 18+ biar
cukup saya saja yang menjadi korban. Hahaha…
Takut
yang kedua kata temen saya sebut saja namanya Tohirun. yaitu bertemu dengan camer,
karena konon katanya bapak dari pacar temen saya itu, galak banget pensiunan
purnawirawan pula, takutnya kata Tohir kalau bertamu di rumah pacarnya itu dia takut
dimarahi bapak pacarnya sambil mengacungkan sebuah pistol kearahnya, saya
berikan solusi kongkrit kepada teman saya itu. Begini tenang saja nda usah
takut, kamu juga punya pistol kok, kalau bapak pacarmu mengacungkan sebuah
pistol, kamu juga jangan mau kalah, maka acungkan lah pistol kejantananmu
kepada bapak pacarmu itu, hahaha…. Ets… jangan pada ngeres ya? maksudnya hadapi
secara jantan. Tapi aneh bener si Tohir dikasih solusi jitu malah dia tak mau,
malahan dia ngatain saya dasar wong edan (b.jawa). tak apa lah setidaknya Tohir
punya pacar nda kaya saya ( menundukan wajah,,,sedih). Ya kita doakan saja
mudah-mudahan si Tohir cepat-cepat diberi pencerahan tak perlu menunggu
datanganya mesias (Juru selamat yang diyakini akan bangkit pada waktu zaman akhir dalam keyakinan agama Yudhaisme).
Takut
yang ketiga menurut teman saya boleh anda menyebut dengan nama Epi (nama
seorang laki-laki) orang Bumiayu, tapi sayang wajahnya tak mengikuti asal nama
daeranya, suer dweh dia jauh dari kata cakep. Hahaha…mudah-mudahan dia tak
membaca tulisan saya. Kalau sampai dia membaca, saya nda janji, saya bisa
memposting tulisan lagi soalnya dia kadang-kadang nekad si cin. Singkat kata
tamat riwayatku. soalnya dia kalau marah siapa saja di tantangin. Bukan buat
berkelahi si tetapi buat main catur. Hahaha. Yang bikin saya lebih takut lagi adalah
dia sukanya malakin (memeras) dan pasti minta di taktir mie ayam kesukaanya. mana saya
kerja masih belum jelas juga. Dasar rambut kriting sama dengan makanan mie kesukaanya,
hahaha…. Menurut si kriting epi takut itu adalah jauh-jauh dari Ibu, ceileh si
epi, muka sangar anak band pula takut jauh-jauh dari mamanya. Hahaha… tapi
masih mending epi takut sama mamanya dari pada saya laki-laki takut sama kecoa.
Hahaha….
Muter-muter
tak jelas pada bingung ya bacanya, memang sengaja. Hahaha… itu tadi Intermilan dulu
eh AC. Milan eh intermezzo kwoh. Jangan terlalu dibikin serius dalam hidup,
karena awal penciptaan manusia sudah sangat serius begitu kata salah satu Guru saya.
Tema yang saya coba berbagi tadi adalah takut menghadapi masa depan. Wajar si kalau
nda takut ya anda tidak berpikir. Yang menjadi beda adalah ketakuatan anda itu
menjadi alay (berlebihan) ataukah tidak. Dan melihat begitu berbeda definisi
takut dari tiap-tiap kepala yang coba saya tanyakan di atas, berarti secara sadar atau tidak, takut adalah
hasil dari pikiran logika seseorang. Dimana setiap kepala memiliki rasa takut
yang berbeda-beda. Sudahlah jangan terlalu banyak berpikir mending banyakin tuh
usaha atau sudah lanjutkan jalan anda jangan terlalu banyak tanya sebab semakin
anda banyak tanya kepikiran anda maka jawabanya adalah rasa takut itu tadi.
Mungkin banyak yang tidak sependapat dengan pemikiran saya tapi tak mengapa lah
ini kan hanya tukar-menukar cerita jangan di bikin serius-serius amat ya?karena
ini ceritaku dan mana ceritamu. Hehe..kaya salah satu iklan di tipi2 aja ya?
Intinya yang saya ingin tegaskan disini adalah jangan terlalu mengandalkan
logika, konsep, untung rugi, dll, iya itu perlu biar jalanya sistematis namun
terkadang ada hal-hal yang tidak mungkin justru terjadi diluar pikiran logika
kita (Baca buku keistimewaan otak kanan), sebab kalau anda mengaku beragama logika saja
tidak sampai ketika ingin mengenal Tuhanmu. Hahaha ngomong apa si saya
terlalalu tinggi. Hihihi,, tetapi entah engkau percaya atau tidak Segala
sesuatu ada campur tangan Tuhan, itu yang saya yakini, contoh sederhanya
seperti ini. Binatang saja yang tak diberikan akal masih sanggup bertahan hidup
hingga sekarang, apa lagi bagi manusia mahluk hidup pilihan Tuhan. Kalau masih
takut dengan masa depan berarti keimanan anda dipertanyakan (kata om saya, Mario
teguh) hehe…tumben untuk kali ini saya juga sependapat dengan si om.
Sudah
sering kan kita mendengar kata-kata seperti ini. Tuhan akan memberikan apa yang
kalian butuhkan bukan yang kalian inginkan, tuh kan sudah jelas tuh yang kita
butuhkan akan diberikan, jadi nda boleh takut, terus ada lagi ini. kata-kata
yang di ambil dari salah satu kitab suci agama samawi. Tuhan lebih tahu apa
yang terbaik bagimu. Ya sudah toh tinggal dijalani aja, jangan berhendak
sendiri, jadi slow slow slow kata sahabat-sahabat di kelas saya dulu. Sahabat saya
kadang-kadang ada benernya juga, walaupun semua sahabat kelas saya nda jelas
semua. Hahaha…love u plend. Slow (santai) nikmati dan jalani maka semua akan
berakhir.
Mungkin
dari pembaca ada yang bilang mudah dalam penyampaianya tetapi prakteknya tak
semudah itu. Okeh saya sependapat, namun sekali lagi ini kan hanya ceritaku dan
mana ceritamu, bukan juga saya sedang menggurui karena ijazah S.Pd saya juga
belum laku. Hahaha…kasian. Lakukan apa
yang bisa kita lakukan.
Sampai
disini dulu ya ngantuk, besok harus cari info-info masa depan sembari menikmati
kebebasan, maklum sarjana muda,
hahaha,,, jadi masih luntang-lantung tak jelas.
Selamat
memeluk mimpi kita masing-masing di dunia nyata, salam rahayu.
20/11/12
salam rahayu [selamet] ^_^
ReplyDeletesemoga hanya kedamaian menyertai kita semua.
ReplyDeletebegitulah, saya juga kadang2 takut dengan masa depan. tapi mengalir sajalah. Semoga ijazahnya cepat laku ya mas?
ReplyDeleteAmin...mas senior
ReplyDeletePak agus, buat blog gimana caranya?:3
ReplyDelete