Skip to main content

Proposal Kegiatan Bulan Bahasa

PROPOSAL KEGIATAN
LOMBA BULAN BAHASA
SMP NEGERI 6 PURWOKERTO



1)     Latar belakang

            Bulan bahasa merupakan bulan yang berkaitan erat dengan sejarah bahasa bangsa Indonesia yaitu Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928. Salah satu isinya yaitu menyatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus bahasa pemersatu bangsa. Oleh sebab itu pada bulan Oktober biasa diperingati sebagai bulan bahasa.

Berbicara mengenai bahasa Indonesia, pada umumnya akan tertuju langsung pada sastra Indonesia. Karena sastra Indonesia juga sebagai pembentuk karakter dan jati diri bangsa Indonesia sehingga mempunyai nilai-nilai luhur budaya yang dapat meningkatkan keanekaragaman bahasa dan budaya.

          MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Banyumas dalam bulan bahasa ini akan mengadakan lomba-lomba yang bertujuan untuk membudayakan bahasa dan sastra Indonesia. Khususnya untuk kalangan pelajar, dimana pada masa sekarang generasi muda sudah mulai meninggalkan bahasa dan sastra Indonesia.

          Dengan dasar di atas kami merasa perlu untuk mengikuti lomba dalam acara bulan bahasa yang diadakan oleh MGMP pendidikan bahasa Indonesia Kabupaten Banyumas. Disamping untuk memberikan pengalaman kepada peserta didik, lomba bulan bahasa juga bisa dijadikan alat ukur bagi kami dalam mengajar, karena dalam perlombaan ini terdapat materi ajar seperti membaca berita dan berpidato. 

2)    Tujuan Kegiatan

     Kegiatan “Bulan Bahasa” yang akan dilaksanakan bertujuan sebagai berikut:
1.   Agar siswa mampu mengetahui makna hari Sumpah Pemuda
2.   Menjadi ajang dan kreasi siswa  dalam bidang bahasa dan sastra
3.   Mengakrabkan tali persaudaraan antar sekolah
4.   Membentuk sikap yang peduli terhadap bahasa dan sastra

3) Peserta kegiatan
   Siswa dan siswi SMP/MTS negeri/swasta sekabupaten Banyumas.

4) Waktu dan Tempat
   Acara tersebut akan dilaksanakan pada hari Minggu 31 Oktober 2015 di SMP Negeri 7 Purwokerto.

5) Peserta:

  Musikalisasi Puisi : 

 1. Dyegana Yonanda  (IX F)
 2. Devita Putri Anjani  (IX E)
 3. Diva Sangria A. P    (IX F)
 4. RR. Widya Dhana   (IX G)
 5. Merlin Reineta         (IX A)
 6. Yanuar Zidane I       (IX D)

  Membaca Berita      : Ranik                            (VIII F)
                                    Unggul Widura                (VII G)


  Menulis cerpen       : Nadilla Al Azhar             (IX F)
  Membaca puisi       : Ferlin Cristiana             (IX A)
  Pidato                     : Muhammad Meizar B    (VIII F)


6)      Pembiayaan
Untuk melaksanakan kegiatan ini, dibutuhkan biaya sebagai berikut.
.............................................



                                                                                      Purwokerto,  26 Oktober 2015



Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                                    Pembina Lomba



Sugeng Kahana,S.Pd.M.Pd                                               Agus Prasetio,S.Pd
NIP 19630105 198501 1 002                                             NIP. 






Comments

Popular posts from this blog

Majalah Banyumasan Ancas

Majalah ANCAS adalah majalah bulanan. ANCAS merupakan majalah pertama di wilayah Banyumas yang menggunakan bahasa Jawa Banyumasan. Terbitnya majalah ANCAS dilatarbelakangi oleh keprihatinan para pendiri ANCAS atas fenomena semakin hilangnya bahasa Banyumasan sebagai ciri khas budaya Banyumas yang cablaka, terutama dikalangan anak-anak muda Banyumas. Berdirinya majalah ANCAS tak lepas dari peran “orang-orang” Yayasan Sendang Mas. Organisasi ini pernah membidani transformasi Sekolah Menengah Karawitan Indonesia Banyumas menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3. Setelah mengawal sekolah ini hingga berstatus negeri, salah satu anggota, Ahmad Tohari ngotot mempertahankan lembaga tersebut. Dia mengusulkan untuk menerbitkan sebuah media guna membantu pemerintah melestarikan bahasa dan sastra daerah. Atas prakarsa orang-orang tersebut, mereka kemudian melakukan musyawarah untuk merintis penerbitan media cetak dengan menggunakan bahasa Banyumasan dalam format majalah yang terbit

Sejarah Desa Gerduren

Sejarah desa Gerduren tidak bisa dilepaskan dengan sejarah lengger di desa tersebut, pada zaman dahulu kira-kira tahun 1813 daerah Gerduren digunakan sebagai tempat penggembala kerbau dari hulu sampai hilir sepanjang luas daerah tersebut, dahulu daerah tersebut dialiri oleh Sungai Tajum. Karena daerahnya sangat subur dekat dengan aliran sungai, maka penguasa Pasir Luhur pada saat itu, R. Tumenggung Tejakusuma memanfaatkan daerah tersebut untuk menggembala kerbau dan mengembangbiakannya, yang bertugas merawat dan mengawasi di daerah tersebut bernama Mbah kasut, orang asli dari Pasir Luhur. Pada awalnya Mbah Kasut di daerah tersebut hidup sebatang kara karena merasa kesepian namun tugas itu tidak mungkin untuk ditinggalkan sebagai bentuk pengabdian kepada penguasa setempat, maka beliaupun memanggil istri dan saudara-saudaranya untuk tinggal di daerah tersebut, orang pertama yang menginjakan kaki di desa tersebut menurut cerita yang berkembang di masyarakat adalah Mbah Kasut. Aktiv

Bila Tiba Waktu Berpisah

Di bawah naungan langit biru dengan segala hiasannya yang indah tiada tara Di atas hamparan bumi dengan segala lukisannya yang panjang terbentang Masih kudapatkan dan kurasakan Curahan  rahmat dan berbagai ni'mat Yang kerap Kau berikan Tapi bila tiba waktu berpisah Pantaskah kumemohon diri Tanpa setetes syukur di samudera rahmat-Mu Di siang hari kulangkahkan kaki bersama ayunan langkah sahabatku Di malah hari kupejamkan mata bersama orang-orang yang kucintai Masih kudapatkan dan kurasakan Keramaian suasana dan ketenangan jiwa Tapi bila tiba waktu berpisah Akankah kupergi seorang diri Tanpa bayang-bayang mereka yang akan menemani Ketika kulalui jalan-jalan yang berdebu yang selalu mengotori tubuhku Ketika kuisi masa-masa yang ada dengan segala sesuatu yang tiada arti Masih bisa kumenghibur diri Tubuhku kan bersih dan  esok kan lebih baik Tanpa sebersit keraguan Tapi bila tiba waktu berpisah Masih adakah kesempatan bagiku Tuk membersih